KABAR palsu tentang reaksi atas konflik pendudukan Israel-Palestina masih bermunculan di berbagai platform. Jika tidak teliti, video lawas bisa jadi bumbu memperparah konflik tersebut. Misalnya, serangan warga dengan bom molotov. Katanya di kedutaan besar Israel di Bahrain.
“Setelah Serangan Bom Molotov kemaren di kedutaan Israel di Bahrain. Hari ini, 2 Nopember 2023 Akhirnya… Parlemen Bahrain mengumumkan kesemua duta & diplomat Israel utk segera pulang ke Tel Aviv!! Dan duta serta diplomat Bahrain jg dipanggil pulang dari Tel Aviv,” begitu keterangan akun Twitter (X) @NinzExe07.
Akun tersebut membagikan dua informasi. Satu video yang menampilkan sekumpulan orang menyerang bangunan menggunakan molotov. Lalu satunya, flayer tentang Duta besar Bahrain yang kabur dari Bahrain (s.id/KeKantorDubes).
Seolah-olah, informasi itu sebagai rangkaian dampak sebab dan akibat. Jadi, karena lemparan dan serangan bom molotov warga ke kantor kedutaan besar Israel di Bahrain itu membuat duta besar dan perangkat lainnya kembali ke daerah asal.
Berdasar penelusuran Jawa Pos, video identik itu sudah muncul bertahun tahun sebelum operasi badai Al Aqsha 7 Oktober lalu. Kanal YouTube Revolution Bahrain mengunggah video itu pada 30 Desember 2012.
Judulnya berbunyi, Bahrain: Sebuah kantor polisi dikepung dan dibakar – Sitra. Video durasi 4 menit 7 detik itu memperlihatkan proses panjang awal persiapan penyerangan terhadap kantor polisi. Video identik itu ada pada detik ke 56.
Keterangan kanal tersebut mengulas Atas insiden adegan penyerangan demonstran terhadap kantor polisi di Pulau Sitra, selatan ibu kota Manama, dilaporkan Sabtu pekan lalu (3 November 2012).
Sebab serangan itu terjadi setelah kesehatan Profesor Hassan Mushaima memburuk di penjara Al-Khalifiya, karena kankernya kambuh kembali karena kelalaian medis di penjara (s.id/10TahunLalu).
Sehingga jelas, kanal YouTube itu menganulir klaim adanya serangan warga ke kantor kedutaan besar Israel di Bahrain. Apalagi lagi, diklaim karena badai Al Aqsha 7 Oktober lalu. Portal berita the Peninsula juga mengulas informasi serupa. Berita yang terbit pada 1 Oktober 2012 menjelaskan, Ada 32 orang akan diadili di Bahrain karena diduga menyerang pusat polisi di desa Syiah Sitra, kantor berita negara BNA melaporkan kemarin (30/09).
“Jaksa penuntut umum telah menyelesaikan penyelidikannya terhadap serangan teroris terhadap pusat kepolisian Sitra di mana bom molotov digunakan untuk membakarnya,” BNA mengutip pernyataan Wakil Sekretaris Jenderal Mohammed Al Dosari (s.id/KasusLawas2012).
Fakta
Bukan kantor kedutaan besar Israel melainkan kantor polisi di Pulau Sitra, selatan ibu kota Manama, Bahrain.