Perkembangan teknologi AI (Artificial Intelligence) membuat kehidupan manusia menjadi lebih mudah. Kita dapat bertanya dan memberi perintah apapun dengan bantuan AI, mulai dari menjawab soal-soal matematika, membuat rangkuman materi buku atau jurnal, membuat materi CV dan presentasi, serta mengedit foto dengan fitur animasi ghibli yang menjadi tren di berbagai media sosial belakangan ini. Penggunaan bantuan AI cukup hanya dengan memberikan atau menekan beberapa tombol dan menuliskan beberapa kalimat perintah. Beberapa contoh pemanfaatan fitur AI yang banyak dikenal saat ini seperti, Gemini, Canva, Notion AI, hingga ChatGPT.
Kemudahan dan kecanggihan AI bagaikan pisau bermata dua; kerap menimbulkan perdebatan. Salah satu perdebatan yang menjadi viral adalah penggunaan ChatGPT sebagai tools untuk mengedit foto ghibli sebagai tren foto animasi yang menarik, namun di sisi lain ChatGPT dikatakan dapat digunakan sebagai tools untuk mengedit foto struk transfer palsu.
Perdebatan ini muncul di media sosial X. Akun @unmagnetism pada 6 April 2025 mengunggah cuitan “njir ngeri banget di fesbuk ada yg share chatgpt bisa ubah struk masih keliatan sih editannya tapi buat orang yg ga aware bisa jadi korban penipuan. hati2 gaes”. Cuitan ini mendapatkan 28 ribu likes, 7.1 ribu repost, dan 563 replies dengan berbagai komentar dari netizen.
Lantas, benarkah ChatGPT bisa mengubah foto struk transfer seperti yang dikatakan dalam cuitan di atas? Untuk mengetahui faktanya, tim FactMeter melakukan beberapa langkah investigasi sebagai berikut:
Langkah 1: Membandingkan foto struk buatan ChatGPT dari X dengan foto struk asli mBanking BCA
Tim FactMeter mencoba membandingkan foto struk palsu hasil editan ChatGPT dari X (foto kiri) dengan foto struk asli (foto kanan).
Jika melihat kedua foto tersebut, terdapat beberapa perbedaan antara foto struk palsu dengan asli, yakni:
- Terdapat spasi yang besar antara tulisan “IDR” dengan angka “2” pada struk palsu. Jika diperhatikan, terdapat bekas coretan samar di antara huruf R dan angka 2.
- Watermark BCA pada background foto struk palsu terlihat lebih padat dan banyak dibandingkan foto struk asli.
- Penggunaan jenis font yang berbeda antara foto struk palsu dengan foto struk asli.
- Pada struk palsu, terdapat garis pembatas antara jumlah 2.550.000 dengan keterangan “BCA Virtual Account Number”. Sedangkan pada struk asli, tidak terdapat garis pembatas antara jumlah 15,000 dengan keterangan “BCA Virtual Account No.”
- Penulisan jumlah angka pada struk palsu yaitu 2.550.000.00 menggunakan tanda titik (.)
- Sedangkan pada struk asli, jumlah angka transfer 15,000 menggunakan tanda koma (,). Tanda titik digunakan untuk pemisahan angka desimal 00.
- Pada foto struk palsu, “BCA Virtual Account Number” dituliskan dengan nama HILI RAITU, bukan dengan nomor VA tujuan transfer. Nama HILI RAITU disebut dua kali pada keterangan “BCA Virtual Account Number” dan “Name”
- Sedangkan pada struk asli, “BCA Virtual Account No.” tertulis berupa nomor VA (Virtual Account). Untuk pembayaran VA e-wallet, nama penerima dituliskan dengan keterangan “Name” atau “Nama” dalam pengaturan Bahasa Indonesia.
- Struk asli untuk pembayaran VA menampilkan keterangan “Product Name” atau “Jenis Produk” sebagai penyedia layanan pembayaran yang dituju.
- Terdapat tulisan “billdesc” dan “Total Payment” yang menunjukkan jumlah transfer pada struk palsu. Sedangkan pada struk asli, keterangan nominal transfer tertulis pada kalimat “Pay Amount” dan “Total Amount.”
- Pada struk palsu, keterangan “Source of Fund” yaitu nomor rekening pengirim di sensor dengan tanda tiga bintang dan tiga bundar dengan format “853-0*** •••61”. Sedangkan pada struk asli, nomor rekening pengirim di sensor dengan dua bintang dengan format “088 – 2** – **91”
Langkah 2: Menggunakan ChatGPT untuk membuat foto struk palsu yang baru
Selanjutnya, tim FactMeter mencoba melakukan perintah untuk mengedit foto struk transfer BCA. Adapun Tim memberikan foto asli (tertera) dan mengetikkan kalimat perintah untuk mengubah nama penerima dan mengubah jumlah transfer.
(foto asli) (coretan pink adalah sensor nomor rekening)
(foto asli di kiri, foto editan di kanan) (coretan pink adalah sensor nomor rekening)
Berbeda dari foto struk palsu yang diunggah di X, foto struk palsu yang didapat oleh tim FactMeter memiliki urutan yang mirip dengan struk asli. Beberapa perbedaan yang bisa dilihat dengan seksama adalah:
- Perbedaan ketebalan font dan ukuran huruf yang lebih besar.
- Keanehan dari huruf H pada penulisan nama penerima “Mahen” pada struk palsu.
- Watermark BCA pada background foto memiliki kemiringan yang berbeda.
- Jika diperhatikan, penggunaan warna pada watermark “BCA” pada struk palsu terlihat berwarna biru muda (kehijauan). Sedangkan pada struk asli terlihat berwarna biru tua (navy).
- Pada struk palsu, jarak antara setiap watermark BCA terlihat sejajar. Sedangkan pada struk asli, watermark BCA tidak terlihat sejajar.
- Pada struk palsu, tulisan “Transfer Successful” dan “IDR 200.000” menggunakan font warna lebih gelap. Sedangkan pada struk asli menggunakan font warna biru.
- Pada keterangan jumlah transfer, struk palsu menggunakan tanda titik dalam nominal angka 200.000 (dua ratus ribu). Sedangkan pada struk asli menggunakan tanda koma dalam 101,000 (seratus ribu).
- Perbedaan jumlah bintang (nomor rekening yang disensor) pada “Source of Fund”. Pada struk palsu, terdapat total 4 bintang dan 3 bintang sensor. Sedangkan pada struk asli, terdapat total masing-masing 2 bintang sensor juga. Tanda strip (-) memiliki jarak yang berbeda, dimana pada struk palsu terlihat lebih rapat, dan struk asli terdapat jarak antara tanda (-).
Dari data yang didapatkan, disimpulkan bahwa ChatGPT bisa digunakan sebagai tools untuk mengedit sebuah foto sesuai kalimat perintah tertentu. Namun hasil editan dari ChatGPT tidak akan sempurna dan masih bisa diteliti perbedaannya.
Berdasarkan kasus diatas, maka tim FactMeter menghimbau untuk waspada dengan melakukan beberapa langkah verifikasi agar terhindar dari tindak penipuan, seperti:
- Memeriksa saldo rekening dan mutasi pada aplikasi m-Banking secara real time untuk memastikan dana telah masuk ke rekening.
- Menggunakan one time barcode QRIS yang berlaku hanya 59 detik saja. Hal ini dilakukan agar pengirim dana dapat melakukan scan dengan kamera (tidak perlu menulis nomor rekening) dengan jumlah uang yang telah ditentukan. Hal ini sudah diterapkan di beberapa gerai, seperti pembayaran pada McDonalds, FitHub.
- Memperhatikan lebih jeli terhadap detail foto struk transfer yang dikirim oleh siapapun.
- Tidak menyalahgunakan kecanggihan AI untuk melakukan penipuan dalam bentuk apapun, karena gambar hasil “editan” tetap akan memiliki perbedaan dengan versi original.