LALU lalang informasi di media sosial tentang konflik Palestina-Israel tak terbendung. Fakta dan hoax pun bercampur jadi satu. Seperti informasi dari akun Twitter atau X yang mengunggah video dengan bahasa inggris. Katanya, orang Palestina dan Hamas melecehkan perempuan Israel.
“Reports confirming that Hamas’s attack on southern Israel today included the rape of young girls- Isreal War Room
This Is So Shamefull, WE SUPPORT ISRAEL,” tulis akun Twitter (X) @AnkitSingh42064. Video itu diunggah satu hari pasca meningkatnya konflik 7 Oktober lalu.
Jika diartikan kurang lebih, bahwa informasi yang sudah terkonfirmasi itu menyebut serangan Hamas di Israel selatan hari ini, termasuk pemerkosaan terhadap gadis-gadis muda. Sayangnya. Informasi itu tanpa menyertakan sumber yang jelas (s.id/Pelecehan).
Video 13 detik itu memperlihatkan seorang perempuan terbaring dengan tangan dipegangi oleh seorang pria. Seperti sedang mengunci pergerakan tangan. Sehingga perempuan tersebut kesakitan. Lalu dua tangan perempuan itu diikat ke belakang.
Tentu informasi itu cukup aneh. Pasalnya, suasana penangkapan perempuan dan klaim rudapaksa itu tidak terlihat pada capture video tersebut. Berdasar penelusuran menggunakan situs padanan gambar, video itu tidak terjadi pada 8 Oktober sebagaimana klaim narasi akun tersebut dengan kata, “today”.
Video serupa muncul di Twitter satu hari sebelum operasi badai Al Aqsha dimulai pada Jumat (7/10). Tepatnya, video itu beredar Kamis (6/10) oleh berbagai akun. Jawa Pos menemukan 3 video serupa dan durasinya jauh lebih panjang, 44 detik.
“Israeli occupation forces brutally assaulted pro-Palestine activists in the neighborhood of Sheikh Jarrah neighborhood in occupied Jerusalem,” tulis akun Twitter @OnlinePalEng pada Kamis (6/10). Jelas tertulis, perempuan itu adalah aktivis pro palestina yang ditangkap paksa oleh petugas keamanan Israel (s.id/PasukanIsrael).
Bukan pejuang Hamas atau warga Palestina yang rudapaksa wanita Israel sebagaimana klaim yang bereda. Surat kabar Israel Haaretz.com mengulas penangkapan 5 aktivis pro palestina tersebut pada 6 Oktober 2023. Judulnya berbunyi, Israeli Police Violently Arrest 5 Protesters for Waving Palestinian Flags in East Jerusalem.
Berita yang ditulis Nir Hasson menyebut, seharusnya petugas hanya menerapkan larangan pengibaran bendera jika pendemo berisiko ‘melanggar ketertiban umum’. Namun aksi damai di Sheikh Jarrah setelah mengibarkan bendera Palestina (s.id/AktivisPro).
Fakta
Video tersebut memperlihatkan penangkapan brutal polisi Israel ke aktivis perempuan pro palestina di Sheikh Jarrah. Bukan pejuang Hamas yang Melecehkan Perempuan Israel.