Klarifikasi Isu: Menteri Keuangan Purbaya Yudi dan Tuduhan Peretasan Anggaran DPR

Akhir-akhir ini, Menteri Keuangan Purbaya Yudi Sadewa sedang menjadi pembicaraan banyak pihak setelah melontarkan berbagai pernyataan yang dinilai kontroversial atau tidak mengenakkan di khalayak publik, seperti pernyataan mengenai harga asli LPG 3 kilogram pada awal Oktober silam, yang menuai kecaman terutamanya dari menteri ESDM Bahlil yang menganggap bahwa pernyataan Purbaya muncul dari kesalahan data.

Dari banyaknya pernyataan Menteri Purbaya akhir-akhir ini, salah satu yang paling menuai kontroversi adalah pernyataannya untuk menyewa jasa peretas atau hacker. Beberapa unggahan video di TikTok menyebut di akan menyewa hacker untuk membobol data anggaran di DPR. Salah satu narasi yang diunggah oleh akun rangers biru menyebut bahwa Purbaya meminta izin rakyat Indonesia untuk membobol data anggaran di DPR. Celakanya, unggahan mendapatkan 271 ribu likes dan dibagikan lebih dari 7.5 ribu kali. Unggahan video dengan narasi yang sama juga dilakukan oleh antara lain, akun danydan.name yang mendapatkan 1.6 juta views dan 97.5 ribu likes, serta akun pakpit_ yang mendapatkan 255 ribu likes.

Unggahan akun rangers biru di platform Tiktok. (Tangkapan layar: Tiktok/@homaroham).

Walaupun begitu, berdasarkan penelusuran tim Fact Meter, narasi yang ada di dalam video-video seperti tersebut adalah tergolong disinformasi karena adanya kesengajaan untuk mengaburkan informasi sebenarnya. Narasi seperti ini dengan sengaja memotong video konferensi pers oleh Menteri Purbaya, yang dilakukan pada Jumat 24 Oktober 2025. Pada konferensi pers ini, Purbaya memang mengatakan akan memanggil para hacker, tetapi konteks pemanggilan itu bukan untuk membobol sistem anggaran DPR, namun untuk memperkuat Coretax.

Cortex sendiri adalah sistem digital administrasi perpajakan yang dikelola oleh Direktorat Jenderal Pajak yang diluncurkan sejak 1 Januari 2025. Namun, sistem ini dikeluhkan antara lain karena struktur jaringan yang tidak stabil serta fitur-fitur yang tidak berfungsi dengan benar. Pemberitaan lain dari Metro TV juga mengatakan bahwa Purbaya mengaku merekrut para hacker dalam negeri untuk memperbaiki sistem Coretax. Dia juga memastikan bahwa langkah ini tidak akan menambah beban anggaran negara:

“Tentang biaya Coretax, nggak ada penambahan biaya. Paling nambah biaya bayar gaji staf. Itu kan saya jadikan tenaga ahli di saya, ahli IT (information technology)-nya itu. Gaji biasa, pos pengeluaran biasa, nggak ada yang istimewa.”

Ditambah, berdasarkan penelusuran tim Fact Meter, praktik merekrut hacker untuk memperkuat atau menguji sistem keamanan suatu website atau jaringan digital merupakan hal yang sangat umum. Dalam ranah IT, hacker yang direkrut atau berkontribusi untuk memperkuat dan menguji suatu sistem keamanan digital disebut dengan white-hat (topi putih), untuk membedakan dari hacker black-hat (topi hitam) yang meretas atau membobol website untuk melakukan tindak kriminal. Raksasa teknologi seperti Microsoft dengan aktif menggunakan jasa hacker white-hat untuk mencari celah dalam keamanan sistem digital mereka.

Pada awal tahun 2025 contohnya, Microsoft menawarkan hadiah hingga $30,000 atau 500 juta rupiah bagi hacker yang dapat menemukan celah dan kesalahan dalam layanan AI dan cloud service mereka. Beberapa negara di dunia juga telah memanfaatkan jasa-jasa hacker white hat, seperti Belgia yang melegalkan aksi hacker white hat pada Februari 2023 silam, serta Tiongkok dengan 170,000 hacker white hat yang bekerja di bawah kementerian industri dan keamanan publik.

Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelusuran tim Fact Meter klaim bahwa Menteri Keuangan Purbaya akan menyewa jasa hacker adalah SETENGAH MIMPI (sebagian salah, konteks keliru).

Menteri Keuangan Purbaya memang akan menyewa jasa hacker, tetapi tidak untuk melakukan tindak kejahatan seperti membobol anggaran DPR, tetapi untuk memperkuat dan menguji sistem Coretax yang selama ini telah menuai kritik yang diakibatkan oleh kinerja sistem yang kurang baik.

Referensi

Menteri Keuangan Purbaya Yudi Menyewa Hacker Untuk Membobol Anggaran DPR, Benarkah?

Unggahan akun rangers biru di platform Tiktok. (Tangkapan layar: Tiktok/@homaroham).