Akun Twitter @softwarnews membuat unggahan yang menyudutkan Arab Saudi Minggu (26/11). Unggahannya berupa gambar sejumlah pria dengan pakaian khas timur tengah sedang mempersiapkan anjingnya untuk lomba balap. Ditambah sebuah narasi yang menarik perhatian.
“Festival Anjing di Arab Saudi. Dunia Islam, Yahudi, dan Kristen sibuk dengan #GazaGenocide sementara para pangeran Arab, pejabat, politisi dan pengusahanya sibuk dengan festival anjing” kata pengelola akun tersebut (sumber).
Berdasarkan penelusuran gambar, foto yang diunggah ternyata bukan acara yang diadakan di Arab Saudi. Gambar itu justru identik dengan lomba balap anjing ras saluki di Uni Emirat Arab. Waktu pengambilannya juga tidak baru-baru ini. Melainkan 2010 silam (sumber).
Merujuk salah satu postingan pada situs saudinesia.id, unggahan serupa disebut sudah pernah ada sebelumnya. Tujuannya diklaim untuk membentuk opini negatif umat muslim terhadap Arab Saudi. Hingga masyarakatnya dicap sebagai wahabi (sumber).
Dalam unggahan yang sama, penulis menyebut di UAE banyak komunitas pemeluk agama lain. Misalnya, Yahudi, Nasrani, dan Koptik. “Memang betul ras Arab, tetapi kalau muslim, belum tentu!” ujar penulis dalam narasinya.
Menurut penulis, pakaian pria pemeluk agama lain di UAE memang seperti masyarakat timur tengah pada umumnya. Mulai baju terusan putih dan memakai sorban di kepala. “Memang begitu pakaian khas orang Arab. Pakaian dan penampilan mereka tidak berbeda dengan kebanyakan orang-orang Islam,” jelasnya.
Ditambahkan komunitas serupa juga bisa ditemukan di negara lain. Di antaranya Oman, dan Kuwait. “Jadi, kontes balap guk guk disana, jangan digeneralisir sebagai hobi dan mainan orang Islam,” sebutnya.
Fakta
Festival lomba balap anjing saluki bukan digelar di Arab Saudi, melainkan di UAE.